Sabtu, 20 November 2010
Monkey Island
To All of You
Floating Market is the place where the sale and purchase transactions, but this market attractive is that all transactions are done over the boat, this market is one of the famous tourist attraction in South diKalimantan, this market is crowded with visitors starting at 5 am until 6 am, starting from basic necessities such as vegetables, fish, fruits and snacks, and much more, while waiting for sunrise accompanied by snacks and a cup of coffee or tea while enjoying the red morning sun, here you can also enjoy typical banjarmasin soto. This is all you can find in the Floating Market, a distance of 20 to 25 km from airport Syamsudin Noor.
Jumat, 19 November 2010
They Wait Engine sound
This is a familiar sight in the area of Papua, at the time of landing dozens or even hundreds of people around the plane during landing in remote areas in Papua, this carebou plane carrying food and even load the car. You can see people drawn enthusiastic welcome to help reduce the principal ingredients of the plane Trigana. This picture of the territory of Papua, we dedicate this picture to all readers of this blog if PT. Trigana trying hard to send various kinds of civil society needs us far there who can not enjoy life like us, they have to wait and wait until they heard the sound of the plane that brought their daily lives.
Kamis, 18 November 2010
Trigana Jayapura
Trigana is a private airline established in 1992, Trigana grow and develop in the territory of Papua, lack of road and sea is a barrier happy food distribution to reach remote areas even up to the top of the mountain areas of Papua, using Twin Otter aircraft and 42 ATR / 300 and ATR 72 Trigana distributes food ingredients such as rice and fuel needs in this area, what happens if the distribution of delayed 1 day or more, many factors that cause the delay could be the weather, etc. This is a challenge for the pilots and pride for the people of Papua to Trigana that can reach the area.
PT. Trigana Head Office
Komp. Puri Centra Niaga
Jl. Wiraloka, Block D # 68-70
phone +62 21 8604867 - 70
fax +621 8604866
Kalimalang, jakarta 13620
South Borneo served by Trigana Air
PT. Trigana BanjarmasinSyamsudin Noor Airport, Terminal departurePhone +62 511-4705300 begin_of_the_skype_highlighting +62 511-4705300 end_of_the_skype_highlightingfax +62 511-4706159
Trigana Air Service
Has been running a few months of PT. Trigana still not alter its flight schedule so as to make customers hesitant in ordering tickets for their trip. The absence of changes in flight schedules due to the limited fleet of owned, so the flight schedule is not working normally. With these conditions we hope to be back to normal flight schedule as usual, in order to serve the community in Borneo.
Senin, 15 November 2010
Trigana Air Boeing
Jumat, 05 November 2010
PK-YSA
Banjarmasin - Pangkalan Bun
Rabu, 03 November 2010
Serpihan Qantas
Inilah Foto-foto Serpihan Pesawat Qantas
Warga Batam dikejutkan dengan jatuhnya beberapa serpihan pesawat di Batam Center, Kamis (4/11/2010) pagi. Bukan itu saja, warga juga mendengar ledakan.
Kapolresta Barelang, Kombes Pol Eka Yudha mengatakan telah mengamankan serpihan pesawat dari 7 TKP di polsek terdekat.
"Semuanya sudah diamankan di Polsek dan segera akan dibawa ke Polresta, " ujar Eka.
Dijelaskannya, bahwa pesawat Qantas dengan rute Singapura - Australia sedang berputar-putar untuk menghabiskan fuel.
"Itu pembicaraan saya dengan ATC Bandar Udara Hang Nadim Batam Kepulauan Riau, mereka belum mendarat," tambahnya.
Berikut foto-foto sebagian serpihan pesawat yang ditemukan.
Sesaat seblm Landing
Foto Qantas saat Lakukan Pendaratan Darurat di Singapura
Juru bicara Qantas, Emma Kearns, menyatakan pesawat sudah mendarat dengan selamat di Bandara Changi, Singapura, meski hanya menggunakan tiga mesin.
"Sejumlah media melaporkan bahwa pesawat mengalami kecelakaan. Berita itu tidak benar dan tak ada pesawat Qantas yang mengalami hal itu," demikian pernyataan dari pihak Qantas. Pesawat itu memiliki 26 kru.
"Qantas dengan nomor penerbangan QF32 dalam perjalanan dari Singapura ke Sydney dan mesin nomor dua mati jadi sebagai tindakan pengamanan kami kembali ke Singapura," demikian juru bicara Qantas menjelaskan. Stasiun televisi Singapura melaporkan jika pesawat itu sudah mendarat kembali di Bandara Changi.
Qantas QFA-32
Freddy Numberi: Tidak Benar Pesawat Qantas Meledak
"Saya klarifikasi siaran di mana-mana yang menyatakan pesawat meledak, dan ada bahkan yang berkembang bahwa (itu) pesawat Indonesia lagi. Saya klariifikasi bahwa pesawat tersebut tidak meledak, dan pesawatnya dari Australia, Qantas rute London-Singapura-Sidney. Setelah take off dari Singapura, mesin nomor 2 pecah," ungkap Freddy di kantornya, Jakarta, Kamis (4/11/2010).
Menurut keterangannya, saat di udara tersebutlah serpihan pesawat kemudian jatuh di sekitar perumahan masyarakat di Batam, Kepulauan Riau. "Sehingga informasinya pesawat meledak dan sebagainya. Itu tidak benar" paparnya.
Freddy mengatakan bahwa pesawat yang mengangkut 469 penumpang tersebut, telah mendarat dengan selamat pada pukul 03.46 UTC (waktu setempat) atau pukul 10.46 WIB di Bandara Changi, Singapura.
Investigasi atas kejadian ini sendiri, imbuh Menhub, akan dilakukan otoritas Singapura dan Australia. Seluruh penumpang dinyatakan selamat dan tak ada yang mengalami cidera atau luka serius. Terjadinya ledakan itu sempat membuat warga Batam, apalagi serpihan mesin pesawat yang meledak jatuh di perumahan warga.
Senin, 01 November 2010
Shanghai Expo 2010
Indonesia Raih Perunggu di Shanghai Expo 2010
"Pemenang lain untuk kategori ini adalah Saudi Arabia (emas) dan Jepang (perak) dan sembilan juri Komite Internasional Expo sepakat menilai Paviliun Indonesia memiliki dekorasi ruang dan materi pameran yang relevan dengan tema dan paling kreatif ketiga pada WESC 2010," demikian siaran pers Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beijing yang diterima, di Jakarta, Senin.
Komite ini menetapkan 34 penerima penghargaan dalam pengembangan tema, displai kreatif, desain paviliun untuk kategori A-D (A: dibangun sendiri, B: dibangun sendiri ukuran kecil, C: sewaan, D: gabungan).
Partisipasi Indonesia dalam Pameran Dunia 2010 diakui banyak pihak telah mencapai hasil yang sangat baik, target jumlah pengunjung sejumlah lima juta tercapai pada bulan Agustus 2010 dan hingga hari penutupan expo Paviliun Indonesia berhasil menjaring 8.090.812 pengunjung, atau 11% dari total jumlah pengunjung WESC yang mencapai angka 73,08 juta orang.
Daya tarik tidak hanya berasal dari kreasi dan inovasi rancang bangun paviliun yang apik, unik dan ramah lingkungan, namun juga dari pertunjukan seni budaya yang secara non-stop digelar setiap hari di panggung depan paviliun.
Grup kesenian dari penjuru nusantara, antara lain dari Aceh, Sumatera Utara, Palembang, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Bali, NTT dan Kalimantan Timur, menampilkan ragam tarian dan musik tradisional tampil lima kali sehari selama expo.
Menurut siaran pers tersebut, aroma makanan yang sedap dari warung makan "Enak" juga menjadi salah satu alasan banyaknya pengunjung yang datang ke Paviliun Indonesia.
Di samping kesuksesan yang kasat mata dan sifatnya kuantitatif, banyak capain lain dari partisipasi Indonesia pada WESC 2010 ini.
Selain memperkenalkan identitas bangsa kepada publik lokal Tiongkok dan internasional yang dicitrakan dengan branding "bio diverse city", Indonesia memanfaatkan ajang pameran ini sekaligus untuk mempromosikan potensi ekonomi, budaya dan pariwisata.
Paviliun Indonesia selama 184 hari pagelaran expo telah menerima puluhan kunjungan tamu kehormatan, seperti Presiden RI, sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, anggota legislatif dan BPK, dan Gubernur Jakarta.
Sementara tamu asing yang singgah ke Paviliun Indonesia di antaranya adalah Presiden Timor Leste, mantan PM Jepang Yasuo Fukuda, mantan PM Australia John Howard, Sekjen ASEAN, Menlu Australia, Dubes AS untuk Indonesia, Menteri Perindustrian Thailand, Gubernur Victoria State Australia, Kepala Kabinet dan Menteri Ekonomi Belgia, Mayor Shanghai dan Dirjen WESC.
WESC 2010 yang diadakan dari 1 Mei sampai dengan 31 Oktober dan diikuti oleh 246 negara dan organisasi internasional ditutup oleh Perdana Menteri RRT Wen Jiabao dan diakhiri dengan Summit Forum yang menghasilkan "Shanghai Declaration" yang berisi beberapa pokok kesepakatan.
Antara lain, pembangunan peradaban yang berorientasi pada lingkungan/ekologi, perkembangan yang inklusif dan seimbang, serta pembangunan yang berdasarkan pada inovasi iptek.
Bendera World Expo diserahkan kepada Wali Kota Milan, Italia, yang akan menjadi tuan rumah pameran sejagat pada tahun 2015.
(A025/Y006)
Prabowo S Party 2014
Prabowo: Gerindra to win 2014 election
"I believe that our party platform would bring welfare to Indonesian people," he said on Sunday as quoted by kompas.com.
Gerindra, known as a dark horse in the 2009 election, has established a confederation with several small parties to face the 2014 election.
Prabowo said he would run for president in 2014 should people trust him and deem him qualified.
Memecah Bangsa Dgn Isu Sara
Tindak Tegas Pengancam Disintegrasi Bangsa Dengan Peralat SARA
"Kami prihatin dengan kondisi bangsa saat ini yang mengancam integrasi bangsa," kata Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Taruna Merah Putih Kalbar Karolin Margret Natasya di Pontianak, Sabtu.
Berbagai persoalan politik dan bencana alam yang terus melanda Indonesia. Pemerintah diharapkan lebih tegas menghadapi persoalan yang mengancam integrasi bangsa Indonesia, dan kesatuan Negara Republik Indonesia (NKRI).
Ancaman tersebut, kata Karolin, seperti halnya isu-isu yang berbau SARA, dan adanya upaya melemahkan institusi negara sehingga perlu disikapi serius menyangkut kedaulatan bangsa Indonesia.
"Yang patut kita junjung tinggi adalah NKRI, itu harga mati," tegasnya.
Menurut Anggota DPR RI Daerah Pemilihan Kalbar itu, bagaimana pun NKRI adalah harga mati, dan Pancasila adalah ideologi negara yang tidak dapat ditawar-tawar lagi.
Peranan kaum pemuda sangat besar karena mereka tidak bisa lepas dari republik ini. Namun sangat disayangkan subangsih pemuda untuk membangun negeri ini masih kurang.
"Saya belum jelas melihat sumbangsih dari pemuda," katanya. (ANT-089/K004)
Anaka Krakatau
Kegempaan Anak Krakatau Capai 585 Kali
Masyarakat hanya diperbolehkan pada radius dua kilometer dari kawah gunung merapi tersebut.
Petugas pos pengamatan Gunung Anak Krakatau di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten, Jumono, saat dihubungi, di Rangkasbitung, menjelaskan, kegempaan vulkanik Gunung Anak Krakatau pada Minggu tercatat 585 kali di antaranya vulkanik A (dalam) 31 kali, vulkanik (dangkal) 228 kali, letusan 178 kali dan embusan 148 kali.
Selain itu, juga kondisi Gunung Anak Krakatau diselimuti kabut tebal akibat letusan tersebut.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Bandung, Jawa Barat, mengingatkan nelayan maupun warga dilarang mendekati kawasan Gunung Anak Krakatau di perairan Selat Sunda karena sangat membahayakan terkena lontaran pijar.
"Kami hanya memberikan rekomendasi dua kilometer dari titik letusan itu," kata Jumono.
Menurut dia, jika mendekati kawasan Anak Krakatau dan terkena lontaran bebatuan pijar lava tentu akan berbahaya dan kemungkinan bisa meninggal.
Suhu batu pijar tersebut antara 600 sampai 800 derajat Celcius.
Sejauh ini, aktivitas kegempaan vulkanik Anak Krakatau masih fluktuatif dengan interval antara lima sampai 10 menit.
"Dengan interval sebesar itu tentu masih berlangsung kegempaan vulkanik dalam dan dangkal, letusan, serta embusan," jelasnya.
Sementara itu, sejumlah pengelola obyek wisata Pantai Carita, Kabupaten Pandeglang, mengaku selama ini pesisir pantai aman dan tidak berpengaruh terhadap aktivitas kegempaan vulkanik Anak Krakatau.
"Saya seperti biasanya saja dan tidak takur menyusul aktivitas kegempaan Gunung Anak Krakatau," kata Hendra (45) seorang pengelola obyek wisata pantai Carita, Kabupaten Pandeglang.
(ANT/A024)
" Napi Juga Pengen "
Lapas Denpasar Sediakan Ruang Kebutuhan Biologis Napi
"Sebenarnya sejak Menteri Kehakiman Pak Ismail Shaleh dulu, masalah tersebut sudah mulai dipikirkan," kata Kepala Lapas Kerobokan Siswanto dihubungi, Senin.
Hanya saja pemikiran itu tidak kunjung bisa direalisasikan hingga kini karena belum ada payung hukum jelas yang mengatur hal tersebut.
"Ya secara pribadi, saya kira manusiawilah bahwa warga binaan yang tengah menjalani hukuman di penjara juga membutuhkan penyaluran kebutuhan biologisnnya," kata Siswanto.
Dengan kata lain, Siswanto mengaku sependapat dengan wacana yang kini kembali digulirkan beberapa pihak untuk menyediakan salah satu kebutuhan dasar manusia yakni kebutuhan biologis para napi.
Namun untuk membuat ruangan khusus agar bisa menyalurkan hasrat seksual selama di penjara, bukan hal mudah karena menyangkut banyak aspek.
Mulai soal dukungan anggaran, sistem pengawasan hingga risiko yang harus diantisipasi kemungkinan adanya pihak-pihak tertentu yang akan memanfaatkan bangunan khusus itu.
Hal yang perlu dipikirkan pula adalah bangunan khusus tersebut harus didisain sedemikian rupa secara ketat sehingga tidak mengganggu aktivitas warga binaan lainnya, selain tidak boleh mengabaikan faktor keamanan.
Diakui Siswanto, banyak masukan dari pelbagai pihak agar lapas menyediakan ruang khusus bagi napi yang merupakan pasangan suami istri yang sah, namun pihaknya hingga belum dapat memenuhi keinginan tersebut.
" Alarm "
Jerman Ribut Gara-gara Alarm Tsunami Mentawai
"Senin, ratusan orang Indonesia tewas oleh gelombang tsunami karena peringatan dini tidak sampai ke warga," lapor der Spiegel (29/10).
Media Jerman itu melanjutkan, menyusul tsunami tersebut, muncul pertanyaan di Indonesia mengenai keampuhan sistem peringatan dini yang sepenuhnya dirancang para insinyur Jerman.
Ratusan nyawa melayang gara-gara tsunami yang tinggi gelombangnya bisa sampai delapan meter, sedangkan 25 ribu rumah hancur.
"Kini pada para ilmuwan lokal (Indonesia) mempertanyakan sistem alarm tsunami yang dibangun Jerman di kawasan itu," kupas der Spiegel.
Berlin membenamkan dana 62,2 juta dolar AS (Rp553 miliar) untuk membangun sistem peringatan dini tsunami segera setelah gelombang dahsyat tsunami menewaskan 210 ribu orang di Asia Tenggara pada 2004.
Namun Senin pekan lalu, pelampung-pelampung peringatan dini yang memberi isyarat bakal ada gelombang mendekat itu tetap tidak bereaksi, demikian seorang pakar oseanografi Indonesia seperti dikutip BBC.
Alat bernilai 300 ribu euro itu dilaporkan tak berfungsi, sementara warga Mentawai menyebut sirene peringatan tsunami tak berbunyi, dan gelombang tsunami datang amat mengejutkan.
Kritik itu mungkin keliru, setidaknya sejumlah dokumen pihak otoritas Indonesia menunjukkan justru manusialah yang menjadi penyebabnya, lapor Spiegel Online.
Menurut data itu, sistem peringatan dini tsunami berfungsi baik. Pada 9.47 malam, hanya lima menit setelah alat pencatat gempa menyebutkan ada gempa, sistem peringatan dini yang berbasis di Jakarta itu mengirimkan peringatan bahaya tsunami.
Masalahnya, peringatan itu keluar 39 menit setelah gempa, atau hanya beberapa saat setelah gelombang tsunami menghantam Kepulauan Mentawai.
"Gelombang itu hanya setinggi 23 centimeter di dekat kota Padang," kata Jorn Latuerjung dari Pusat Penelitian Geosains Jerman (GFZ) di Postdam, dekat Berlin.
Sensor gempa dan sistem peringatan dini dipasang selama lima tahun terakhir di Indonesia di bawah tanggung jawab ilmuwan Jerman ini.
Sistem peringatan ini tidak begitu efektif karena episentrum gempa terlalu dekat ke pantai. Tsunami menerjang Mentawai hanya beberapa menit setelah menyentuh pelampung peringatan dini.
"Peringatan tidak bisa dikomunikasikan secepat itu," kata Peter Koltermann, staf pada divisi tsunami di kantor UNESCO.
Tapi, mengapa sirene tanda bahaya tersebut tidak berbunyi semalaman itu?
Penduduk setempat yang menggantungkan diri pada peringatan dini itu --biasa disebut "kilometer terakhir" -- menilai alat itu ditempatkan di titik lemah.
Para teknisi Jerman telah berupaya keras memitigasi masalah-masalah kilometer terakhir ini di sepanjang tiga wilayah pantai. Mereka mengeluhkan ada kesenjangan standard pemasangan alat antara teknisi Indonesia dengan teknisi Jerman.
Misalnya, kabel-kabel malah direntangkan diantara pohon-pohon kelapa, bukan ditanam di tanah seperti diinstruksikan buka manualnya.
Harald Spahn dari GTZ, mengungkapkan dibutuhkan waktu tahunan untuk membuat sistem peringatan dini ini berfungsi lagi di seluruh daerah.
Tetap saja para ahli dinilai gagal karena tsunami datang begitu mengejutkan warga, apalagi gempa sudah terlebih dahulu mengguncang pantai di mana mereka tinggal.
"Mungkin pelatihan tsunami lebih maju diperlukan untuk membuat warga tahu sekali bahaya (tsunami)," kata Koltermann.
Warga Mentawai mengaku tidak menyadari ada gempa karena saat itu hujan lebat turun. Namun saat gelombang tsunami pertama tiba, banyak orang yang berhasil mencapai tempat lebih tinggi.
Seorang pakar dari PBB menegaskan bahwa setidaknya ada satu pelampung peringatan dekat situs bencana yang rusak, tapi itu sudah diketahui lama.
Kebanyakan pelampung peringatan tsunami di Samudera Hindia sudah tidak laik pakai. Salah satu pelampung buatan Jerman rusak karena ditumbuhi ganggang laut, sedangkan yang lainnya pecah dilabrak kapal penangkap ikan.
Suatu waktu, lima dari enam pelampung peringatan tsunami ini hilang dicuri perampok. Mereka mempereteli alat ini sebelum kemudian dijual ke pasar.
Sebenarnya pelampung peringatan tsunami ini tidak begitu penting, karena hanya untuk mencek cuaca bawah laut setelah terjadi gempa yang dapat memicu tsunami.
Tapi setelah guncangan gempa dahsyat seperti terjadi Senin pekan lalu, alarm otomatis selalu berbunyi. "Dalam kasus seperti ini, Anda tak perlu data pelampung," kata Koltermann.
Yang menjadi soal, warga perlu tahu bahwa ada gempa kuat di dasar samudera, dan tetap tak bisa dijelaskan mengapa warga Mentawai tak memperoleh data ini Senin itu.
Para pakar gempa memperingatkan bahaya tsunami berikutnya.
Penelitian-penelitian yang ditempuh pakar gempa Kerry Sieh pada Obervatorium Bumi di Singapura menunjukkan bahwa gempa di tepi barat pulau Sumatera itu menciptakan efek domino (reaksi berantai).
Satu gempa akan memicu gempa lainnya. Sieh mengatakan gempa yang lebih kuat dari gempa Senin lalu akan terjadi lagi segera.
Para ilmuwan yakin bahwa wilayah dekat Pulau Siberut, Sumatera, terancam terkena gempa besar berkekuatan 8,8 Skala Richter, yang akan memicu tsunami amat dahsyat. demikian der Spiegel. (*)
disadur Jafar Sidik
" Merapi "
Magma Merapi Mengalir ke Selatan
Menurut dia, sistem aliran magma sudah terbuka, sehingga tidak ada halangan lagi di puncak gunung. "Sistem aliran magma mulai terbuka pascaletusan 26 Oktober 2010, karena sudah membongkar kubah lava hasil erupsi 2006," katanya saat memantau aktivitas Merapi di Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, Senin.
Ia mengatakan, pihaknya kini minimal sudah mengetahui posisi atau lubang keluarnya magma tersebut.
Sejak dinyatakan berstatus "awas", kata dia, Merapi telah meletus empat kali, yaitu pada 26 Oktober, 30 Oktober, 31 Oktober, serta pada 1 November 2010.
"Jika ini sudah menjadi sebuah siklus, maka kemungkinan pada letusan-letusan berikutnya sudah tidak akan didahului dengan gempa vulkanik, karena sistemnya terbuka," katanya.
Oleh karena itu, Sukhyar mengatakan pengamatan visual menjadi cukup penting, di samping pengamatan instrumental untuk melihat tanda-tanda aktivitas gunung berapi ini.
Bagi masyarakat, kata dia, erupsi Merapi yang bersifat eksplosif disertai dengan dentuman adalah hal yang baru, karena pada erupsi-erupsi sebelumnya tidak ada suara dentuman yang terdengar masyarakat.
"Dentuman yang didengar masyarakat ini yang membuat masyarakat menjadi khawatir, bahkan panik, tetapi masyarakat sudah mengungsi dalam radius lebih dari 10 kilometer dari puncak gunung," katanya.
Sukhyar mengatakan, pascaletusan 26 Oktober 2010, material kubah lava sebanyak dua juta meter kubik sudah terbongkar, sehingga masyarakat tetap diimbau untuk tidak beraktivitas di alur sungai agar terhindar dari bahaya lahar dingin.
Daerah terdampak akibat awan panas pascaletusan 26 Oktober adalah 14 kilometer persegi atau dua kali lebih besar dibanding daerah terdampak akibat erupsi 2006 seluas tujuh kilometer persegi.
Jumlah total material dari magma yang dilontarkan Gunung Merapi pasca erupsi eksplosif pada 26 Oktober dan 30 Oktober diperkirakan mencapai 8,7 juta meter kubik.
Pada erupsi eksplosif yang terjadi Senin (1/11) sekitar pukul 10.02 WIB tidak diawali dengan gempa vulkanik, dan ketinggian kolom letusan mencapai sekitar 1,5 kilometer.
(E013/B010)
Minggu, 31 Oktober 2010
Visit Indonesia Year 2010
The Republic of Indonesia is the largest archipelago in the world comprising 17,504 large and small tropical islands fringed with white sandy beaches, many still uninhabited and a number even still unnamed. Straddling the equator, situated between the continents of Asia and Australia and between the Pacific and the Indian Oceans, it is as wide as the United States from San Francisco to New York, equaling the distance between London and Moscow. Indonesia has a total population of more than 215 million people from more than 200 ethnic groups. The national language is Bahasa Indonesia.
Among the most well known islands are Sumatra, Java, Bali, Kalimantan (formerly Borneo), Sulawesi (formerly Celebes), the Maluku Islands (or better known as Moluccas, the original Spice Islands) and Papua. Then, there is Bali “the world’s best island resort” with its enchanting culture, beaches, dynamic dances and music. But Indonesia still has many unexplored islands with grand mountain views, green rainforests to trek through, rolling waves to surf and deep blue pristine seas to dive in where one can swim with dugongs, dolphins and large mantarays.
Because of her location, and geology, Indonesia is blessed with the most diverse landscape, from fertile ricelands on Java and Bali to the luxuriant rainforests of Sumatra, Kalimantan and Sulawesi, to the savannah grasslands of the Nusatenggara islands to snow-capped peaks of West Papua.
Culturally, Indonesia fascinates with her rich diversity of ancient temples, music, ranging from the traditional to modern pop, dances, rituals and ways of life, changing from island to island, from region to region. Yet everywhere the visitor feels welcomed with that warm, gracious innate friendliness of the Indonesian people that is not easily forgotten.
Facilities-wise Indonesia’s hotels are second to none. In fact, many of our luxurious and unique hotels have constantly been listed as some of the best in the world, located on white sandy beaches, overlooking green river valleys, or situated in the heart of busy capital Jakarta. While Indonesia’s cities like Jakarta, Bandung, Surabaya, or Makassar are a hive of activities for business and leisure and a paradise for shoppers, offering upscale boutiques selling top brand names, to local goods at road-side stalls. Here gourmets can treat themselves to the many regions’ delectable spicy cuisine or dine sumptuously at international restaurants. And for sheer relaxation, Indonesia Spas are second to none to reinvigorate both body and mind.
Convention centers are equipped with state-of-the-art facilities, as many top international conferences and exhibitions are held in Jakarta, Bali to Manado, ranging from the Global Climate Change Conference in Bali to the World Ocean Conference in Manado , to trade and investment exhibitions and tourism trade shows in many provincial capital cities.
Jakarta, Bali, Medan, Padang, Bandung, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Makassar are connected by direct international flights, and many regular and low cost carriers fly passengers to Indonesia’s towns or remote locations.
Suku Dayak
Asal Mula Suku Dayak Kalimantan
Pada migrasi gelombang pertama yang oleh beberapa ahli disebut proto-melayu, datanglah kelompok negroid dan weddid. Sedangkan gelombang kedua, dalam jumlah yang lebih besar di sebut Deutero-Melayu. Para migran Deutero-Melayu kemudia menghuni wilayah pantai Kalimantan dan disebut suku Melayu. Proto-melayu dan Deutero-melayu sebenarnya berasal dari negeri yang sama.
Menurut H.TH. Fisher, migrasi dari asia terjadi pada fase pertama zaman Tretier. Saat itu, benua Asia dan pulau Kalimantan yang merupakan bagian nusantara masih menyatu, yang memungkinkan ras mongoloid dari asia mengembara melalui daratan dan sampai di Kalimantan dengan melintasi pegunungan yang sekarang disebut pegunungan Muller-Schwaner.
Dari pegungungan itulah berasal sungai-sungai besar seluruh Kalimantan. Diperkirakan, dalam rentang waktu yang lama, mereka harus menyebar menelusuri sungai-sungai hingga ke hilir dan kemudian mendiami pesisir pulau Kalimantan (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1977-197 8)
Cerita selanjutnya suku Dayak adalah tentang bagaimana mereka menghadapi gelombang-gelombang kelompok lain yang datang ke Kalimantan. Suku Dayak pernah membangun sebuah kerajaan. Dalam tradisi lisan Dayak, sering disebut ”Nansarunai Usak Jawa”, yakni sebuah kerajaan Dayak Nansarunai yang hancur oleh Majapahit, yang diperkirakan terjadi antara tahun 1309-1389 (Fridolin Ukur,1971). Kejadian tersebut mengakibatkan suku Dayak terdesak dan terpencar, sebagian masuk daerah pedalaman.
Arus besar berikutnya terjadi pada saat pengaruh Islam yang berasala dari kerajaan Demak bersama masuknya para pedagang Melayu (sekitar tahun 1608). Sebagian besar suku Dayak memeluk Islam tidak lagi mengakui dirinya sebagai orang Dayak, tapi menyebut dirinya sebagai orang Melayu atau orang Banjar. Sedangkan orang Dayak yang menolak agama Islam kembali menyusuri sungai, masuk ke pedalaman di Kalimantan Tengah, bermukim di daerah-daerah Kayu Tangi, Amuntai, Margasari, Watang Amandit, Labuan Lawas dan Watang Balangan. Sebagain lagi terus terdesak masuk rimba. Orang Dayak pemeluk islam kebanyakan berada di Kalimantan Selatan dan sebagian Kotawaringin, salah seorang Sultan Kesultanan Banjar yang terkenal adalah Lambung Mangkurat sebenarnya adalah seorang Dayak (Ma’anyan atau Ot Danum)
Tidak hanya dari nusantara, bangsa-bangsa lain juga berdatangan ke Kalimantan. Bangsa Tionghoa diperkirakan mulai datang ke Kalimantan pada masa Dinasti Ming tahun 1368-1643. Dari manuskrip berhuruf kanji disebutkan bahwa kota yang pertama di kunjungi adalah Banjarmasin. Tetapi masih belum jelas apakah bangsa Tionghoa datang pada era Bajarmasin (dibawah hegemoni Majapahit) atau di era Islam. Kedatangan bangsa Tionghoa tidak mengakibatkan perpindahan penduduk Dayak dan tidak memiliki pengaruh langsung karena langsung karena mereka hanya berdagang, terutama dengan kerajaan Banjar di Banjarmasin. Mereka tidak langsung berniaga dengan orang Dayak. Peninggalan bangsa Tionghoa masih disimpan oleh sebagian suku Dayak seperti piring malawen, belanga (guci) dan peralatan keramik (Departeman Pendidikan dan Kebudayaan,1977-197 8)
Bahkan sumber lain menyebutkan sejak awal abad V bangsa Tionghoa telah sampai di Kalimantan. Pada abad XV Raja Yung Lo mengirim sebuah angkatan perang besar ke selatan (termasuk Nusantara) di bawah pimpinan Chang Ho, dan kembali ke Tiongkok pada tahun 1407, setelah sebelumnya singgah ke Jawa, Kalimantan, Malaka, Manila dan Solok. Pada tahun 1750, Sultan Mempawah menerima orang-orang Tionghoa (dari Brunei) yang sedang mencari emas. Orang-orang Tionghoa tersebut membawa juga barang dagangan diantaranya candu, sutera, barang pecah belah seperti piring, cangkir, mangkok dan guci (Sarwoto kertodipoero,1963)
Bamboo Rafting
Loksado is a small town about 5 hours ride from Banjarmasin, the capital city of South Kalimantan. Or about 3 hours from Marabahan.
From Loksado, travelers can start trekking to Meratus Mountainous Range with itinerary Loksado-Malaris-Haratai. With additional attraction bamboo rafting in Amandit river.
Trekking from Loksado to Haratai is nice, especially if the time close to sunset and evening. Passes wooden bridge and forests and small rivers and several villages. And the evening sky showing thousand stars that feel so close to the earth.
Rabu, 27 Oktober 2010
B 737 200 Divert Banjarmasin
Selasa (26/10/2010) sekitar pukul 10.20 WIB, pesawat meninggalkan Bandara Iskandar, Pangkalanbun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Pesawat bernomor penerbangan 701 itu menuju Semarang, Jawa Tengah.
Baru sekitar 15 menit mengudara, pesawat terasa lain. Suara gemuruh terdengar dari sayap sebelah kiri. Rupanya mesinnya mati. Itu berarti pesawat hanya menggunakan mesin di sayap sebelah kanan.
Penumpang pun langsung gemetar. Tidak terkecuali dengan Lingga. Pria berkaus merah warga Jalan Hasanuddin, Pangkalanbun, itu hanya bisa berdoa.
Apalagi Pilot Capt. Edy Sunarto mengakui pesawat yang tengah berada di ketinggian 7.000 feet itu masalah dan harus mendarat darurat. Bandara terdekat yang paling layak didarati adalah Syamsudin Noor, Banjarbaru.
Petugas Bandara Syamsudin Noor pun siaga. Satuan pemadam kebakaran lengkap dengan beberapa mobil pemadam kebakaran standby di dekat apron. Demikian pula dengan anggota Basarnas Kalsel.
"Kami siaga dua," kata Airport Duty Manager (ADM) PT Angkasa Pura I Banjarmasin Bandara Syamsudin Noor, Rusli.
Siaga 2 artinya darurat namun masih bisa diatasi. Personel hanya siaga tidak langsung mengambil tindakan. "Tim keamanan, pemadam kebakaran, hingga teknisi siaga di posisi masing-masing," ujarnya.
Setelah ditunggu beberapa saat, pesawat Trigana Air mendarat. Beberapa saat kemudian, penumpang keluar. Mereka kemudian dibawa ke terminal. Lingga pun duduk lemas.
"Alhamdulilah pesawat mendarat dengan lancar," kata mahasiswa semester 1 Universitas Diponegoro tersebut.
Sementara sejumlah penumpang lainnya sibuk menelepon
keluarga.
Setelah perasaan mulai tenang, sambil menenteng barang, mereka mendatangi kantor Trigana Air. Mereka meminta segera diterbangkan ke Semarang dengan menggunakan pesawat lain.
"Kami tidak mau telantar di Banjarmasin. Kami ingin segera melanjutkan penerbangan," ujar Paijo, warga Pangkalanbun.
Sedang Ibu Darjo, seorang perempuan paruh baya, hanya termenung di dekat eskalator. "Saya ingin segera sampai di Semarang. Seharusnya saya bisa ikut mengantarkan jenazah ibu saya. Karena kejadian ini, saya batal mengantarkannya ke pemakaman. Saya sudah kontak keluarga di sana, agar saya ditinggal saja," tuturnya.
Petugas Trigana Air pun sibuk mengurus keberangkatan penumpangnya. Akhirnya seluruh penumpang berhasil diberangkatkan sekitar pukul 16.00 Wita dengan menggunakan pesawat lain. Ada yang ke Yogyakarta, ke Surabaya dan ada yang langsung ke Semarang.
"Saya Pernah Mengalaminya"
Capt. Edy Sunarto sibuk dengan telepon genggamnya. Dia giat menanyakan kondisi pesawat Boeing 737-200 Trigana Air yang dikemudikannya, Selasa (26/10) pagi.
Saat ditemui di Restoran Blue Sky Bandara SyamsudiN noor, Edy mengakui pesawat mendarat darurat hanya dengan satu mesin.
"Saya pernah mengalami hal seperti ini. Jadi saat mengetahui mesin sebelah kiri mati, saya berusaha tetap tenang mengemudikan pesawat. Saat itu prosedur mesin tunggal langsung kami berlakukan," katanya.
Mesin pesawat sebelah kiri mati 15 menit selepas lepas landas dari Bandara Iskandar, Pangkalanbun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Saat itu pesawat berada di ketinggian 7.000 feet.
"Semua kami informasikan kepada penumpang. Semua kami minta untuk tetap tenang hingga pendaratan bisa dilakukan dengan selamat," ujar pilot telah memiliki pengalaman 14.000 jam terbang tersebut.
Jumat, 22 Oktober 2010
Airlines Nuansa Islam
"Pesawat itu jalur lokal dan bernuansa Islami, pramugarinya memakai jilbab dan disediakan alquran di tiap tempat duduk," ujarnya ustadz Mansyur di Masjid Darul Azhar Batulicin, Kamis (12/11) malam.
Dia berada di Bumi Bersujud untuk memberikan siraman rohani kepada 5.000 warga yang memadati masjid itu. Hadir dalam acara itu mantan Bupati Tanahbumbu Zairullah Azhar.
Menurut Mansyur, bisnis penerbangan itu merupakan salah satu upaya membangun `kerajaan' ekonomi bangsa Indonesia, sebab aset-aset sumber ekonomi Indonesia selalu dikuasai orang asing.
"Untuk mewujudkan itu kami dalam proses pembelian tiga pesawat terbang. Ke depan kita akan membeli pesawat berbadan besar yang mampu mengangkut jemaah haji Indonesia dengan tarif murah," katanya.
Zairullah dalam acara itu mengajak semua warga Tanbu mendoakan Bupati Mardani H Maming dan wakilnya Difriadi diberi kemudaan dalam memimpin Tanbu.
"Mudah-mudahan Mardani dan Difri dimudahkan dalam menjalankan tugasnya," kata Zairullah.
Sayang Mardani tidak hadir dalam acara tausiah akbar itu.
Zairullah berjanji rutin melakukan tausiah dengan mengundang ustadz dan ustadzah kondang seperti Yusuf Mansyur, Arifin Ilham. Bahkan dalam waktu dekat dia akan mendatangkan ustadzah kondang Mama Dedeh.
Pulau Kembang
Untuk menuju kesini cukup mudah kok.Cukup menyewa klotok (perahu kecil bermesin) di sungai-sungai sekitar Banjarmasin.Biaya sewanya cukup variatif.Tapi rata-rata sekitar 100 hingga 150 ribu perak.Udah termasuk kunjungan ke Pasar Terapung Muara Kuin.Karena Pulau Kembang ini gak jauh-jauh amat dari Pasar Terapung itu.Soal durasi sewa,kayaknya cukup lama.
Sesaat sebelum klotok tambat di dermaga Pulau Kembang, puluhan monyet sudah siap siaga mau memasuki klotok.Tujuannya satu: nyari makanan gratis dari para wisatawan. Bagi mereka yang gak terbiasa ama monyet (apalagi cewek), pasti akan berteriak histeris ketakutan.Tapi sebenarnya monyet-monyet itu tidak mencelakai pengunjung.
Tepat diatas dermaga terdapat loket yang diisi oleh petugas yang kayaknya tingkat keprofesionalan kerjanya sangat meragukan.Harga masuknya hanya Rp.3500.Bisa sepuasnya mengelilingi Pulau Kembang.
Tapi sayang fasilitas seperti arena bermain anak sudah berstatus HIDUP SEGAN MATI TAK MAU.
Kondisinya sangat memprihatinkan.Tapi ya sudahlah. Toh daya tarik salah satu destinasi wisata Kalsel ini bukan arena bermain itu, tp para monyet & alamnya yang masih hijau.
Disana terdapat sebuah jembatan dari kayu yang meliuk-liuk kayak ular.Diatas jembatan itulah, saya ama pengunjung lain bisa menikmati alam sambil memberi makan monyet.Jembatan itu akan berujung tepat di sekitar loket masuk.
Tips dari saya :
- Jangan lalai ama barang bawaan kayak kacamata, topi dll.
- Kalo emang barang bawaan diambil ama monyet, kasih aja monyetnya makanan pasti barang milik kita itu dikembalikan.Lucu ya??
- Usahakan hari minggu aja kesini, karena ramai ama pengunjung.Semakin ramai, semakin banyak monyetnya keluar dari dalam hutan.Dan semakin banyak kejadian seru kayak jeritan ketakutan ibu-ibu saat didekati monyet.
- Bawa uang tunai, karena disana banyak guide local yang akan memandu wisatawan.Tugas mereka memanggil para monyet, menawarkan pengunjung makanan kayak kacang, membantu mengambilkan barang pengunjung yg diambil monyet.Nah gak enak kan kalo gak dikasih duit.Sukarela aja nominalnya.Lima ribu ato 10 ribu.
Pulau Kembang ini masih sangat asri dengan ditumbuhi tanaman khas Kalimantan.Beda banget ama suasana sekitarnya di Sungai Barito yang sibuk ama kapal tanker, depo Pertamina, bongkar muat di Pelabuhan Trisakti, lalu lalang kapal pengangkut batubara, pabrik dll.Itulah resiko yang dihadapi semua kota besar tak terkecuali Banjarmasin.
Nah saatnya bagi anda yang kebetulan ke Banjarmasin berkunjung ke pulau nya para monyet ini.Dijamin seru.
Ikan Saluang "Kriuuuukk"
Ketupat Kandangan
Yang pertama adalah bahan dasarnya. Menggunakan Ikan Haruan (mungkin lebih dikenal dengan ikan gabus) yang dimasak dalam kuah yang mirip dengan opor tapi agak lebih manis. Kita bisa memilih bagian kepala atau badan untuk tiap porsi yang dipesan. Untuk "sumber karbohidrat"nya digunakan ketupat yang tidak "pulen", tapi mudah hancur. Mengapa mudah hancur? Karena, keunikan yang kedua, walaupun berkuah, cara memakan ketupat kandangan ini "seharusnya" tidak menggunakan sendok, tapi tangan saja. Jadi kupat yang mudah hancur tersebut sedikit diremas-remas oleh tangan di dalam kuahnya, sehingga kuahya dengan mudah meresap ke dalam ketupat. Ini yang membuat kita bisa menggunakan tangan untuk memakannya karena kuahnya sudah habis, terserap ke dalam ketupatnya. Unik bukan? Tapi saya sih masih memilih menggunakan sendok untuk menyantapnya :)
Soto Banjar "Yummiii"
Itik Panggang Emmm..
Potongan yang disajikan pada itik panggang tidak seperti menu-menu bebek yang biasa kita temui. Dagingnya disajikan dalam potongan-potongan kecil jadi tidak ketauan lagi apakah ini bagian paha atau dada atau lainnya. Kemudian daging itik ini diramu dalam olahan bumbu kecap dan dibakar di atas arang, disajikan dengan sambal khas yang luar biasa manissss. Memang banyak sekali masakan khas banjar yang kuat rasa manisnya, termasuk sambalnya. Di luar rasa manis sambalnya, itik panggang ini saya kasih acungan dua jempol, selain dasarnya emang saya suka berbagai masakan olahan daging bebek, itik panggang ini emang punya cita rasa berbeda dengan bumbu yang meresap sampai ke dagingnya. Kudu dicoba dah...
BDJ - KBU
Kamis, 21 Oktober 2010
Kartika Air Ordered 15 Sukhoi
Kartika Airlines Memesan 15 Sukhoi SuperJet 100s
LCC Seats
Gembar-gembor Low Cost Carrier mengakibatkan banyak masyarakat tidak mendapatkan pelayanan maksimal dengan Harga Tiket Yang Selangit, akan kah Airlines yang Berlabel Low Cost Carrier akan menggunakan Fasilitas semacam ini..... Berarti bagi anda yang sering bepergian dengan pesawat bersiaplah anda menikmati perjalan anda denagn Kursi Setengan Berdiri, diikuti dengan Bayarnya Penggunaan Fasilitas Toilet Pesawat, atau Bahkan yang lebih gilanya lagi jangan sampai terjadi kata orang kita " Amit-amit" bahkan kursi pun dibawah sendiri dari Rumah........wkwkwkwkwkwk............... Inilah zaman yang mugkin akan kita Hadapi.
Standard Service
JAKARTA (SINDO) – Departemen Perhubungan (Dephub) tengah menyusun standar pelayanan minimum (SPM) angkutan udara berdasarkan besaran tarif tiket. Aturan ini disusun beriringan dengan perumusan sanksi keterlambatan (delay) penerbangan. Jadi standar pelayanan dari maskapai full service seperti apa, lalu low cost carrier (LCC) seperti apa,” ujar Direktur Angkutan Udara Dephub Tri Sunoko di Jakarta belum lama ini.
Menurut dia, saat ini setiap maskapai mempunyai definisi pelayanan masing-masing berdasarkan dua jenis konsep tadi. Namun, sejauh ini pemerintah memang belum membakukan konsep penerbangan LCC. Di Indonesia, konsep tersebut terbentuk secara alamiah untuk membedakannya dengan maskapai full service. Untuk diketahui, saat ini baru PT. Garuda Indonesia yang mendeklarasikan penerbangannya sebagai full service. Akibatnya, infrastruktur pendukung untuk maskapai LLC pun di Indonesia tidak ada.”Kita belum memiliki secondary airport,” tutur Tri.
Padahal, diluar negeri, bandara kelas dua ini didefinisikan sebagai bandara yang jaraknya jauh dari kota dan biaya penanganan didarat (ground handling) juga murah. Sementara di Indonesia, terminal khusus untuk LCC saat ini belum tersedia dan masih bergabung dengan maskapai full service sehingga pengenaan biaya diseragamkan dengan maskapai full service.
Sementara itu, terkait penetapan sanksi delay kepada maskapai untuk setiap keterlambatan akibat faktor eksternal, Tri menuturkan, dalam revisi Keputusan Mentri Perhubungan No. 81/2004 tentang Penyelenggaraan Angkutan Udara, sedikitnya terdapat tiga jenis kompensasi yang wajib diberikan pada penumpang.
Pertama, untuk keterlambatan mulai 30 menit sampai 90 menit, maskapai harus memberikan refreshment. Kedua, lebih dari 90 menit hingga 180 menit, wajib memberikan makan sesuai waktunya.”Kalau waktu makan siang atau malam dikasih makan,”imbuhnya.Ketiga, 180 menit keatas, penumpang berhak mendapat fasilitas akomodasi atau penginapan. Dengan catatan, ketika itu sudah tidak ada penerbangan lanjutan.
Tri menuturkan, usulan kompensasi ini masih dikaji dilingkup internal Direktorat Jendral Perhubungan Udara dan baru akan dikomunikasikan kepada Direktur Jendral Perhubungan Udara setelah konsepnya matang.”Selesai itu baru disosialisasikan ke maskapai,” ujarnya.
Disebutkan juga, kewajiban kompensasi hanya berlaku untuk setiap kesalahan teknis dan operasi maskapai, diluar itu operator tidak diwajibkan mengganti pelayanan apapun kepada penumpang. Namun, operator dipersilahkan jika tetap ingin memberikan kompensasi karena akan menjadi nilai promosi bagi maskapai tersebut.
Standard LCC
JAKARTA – Pemerintah berencana mengatur Standar Pelayanan Minimum (SPM) maskapai penerbangan berpelayanan penuh (full service) dan maskapai berbiaya murah (low cost carrier/LCC). Direktur Angkutan Udara Departemen Perhubungan Tri S. Sunoko mengatakan regulasi itu akan ditetapkan dalam peraturan Mentri Perhubungan (Permenhub). Aturan itu akan memberikan kepastian standar pelayanan minimum dan perlindungan kepada konsumen maskapai penerbangan nasional,” ujarnya akhir pekan lalu.
Permenhub itu juga akan mengatur sistem penarifan maskapai full service dan LCC dikaitkan dengan standar pelayanan minimum angkutan udara dimana nantinya terdapat dua mekanisme yang mengatur tarif batas atas dan tarif referensi.
Sampai saat ini, belum ada aturan yang menegaskan tentang SPM sehingga standar itu diatur oleh setiap operator. Dengan keluarnya aturan tersebut, maka Indonesia secara tidak langsung mengakui keberadaan LCC. Pemerintah juga berencana melengkapi infrastruktur industri pendukung seperti pembangunan terminal khusus LCC dan penyedia bandara sekunder.
Sampai saat ini, Indonesia belum punya, kami berkeinginan menjadikan Bandara Pondok Cabe sebagai secondary airport. ”Secendary airport adalah bandara kedua yang menawarkan tarif landing lebih murah, ground handling murah, tapi jarak dengan kota jauh. Tri menyatakan jika SPM telah diatur tersendiri, konsep maskapai LLC akan diakui oleh Indonesia dan bias diterapkan di airline LLC.
Pangkas subkelas. Kasubdit Angkutan Udara Dalam Negeri pada Ditjen Perhubungan Udara Dephub Hemi Pamuraharjo menambahkan pihaknya akan memangkas 12 subkelas kursi yang diterapkan maskapai nasional. “Pemangkasan itu akan dilakukan dari biasanya 12 subkelas menjadi 5 subkelas saja,” kata Hemi.
Pemangkasan subkelas itu menyusul keluhan masyarakat yang membeli tiket tapi dengan harga beda. Selama ini, aturan subkelas kursi yang dijual diluar negeri mengacu waktu pemesanan tiket sehingga pelanggan yang memesan tiket jauh hari akan mendapatkan harga tiket lebih murah dibandingkan dengan pemesanan mendadak.
Terkait dengan penetapan kompensasi keterlambatan (delay) kepeda penumpang akibat faktor internal, Hemi menyatakan terdapat tiga jenis kompensasi yang wajib diberikan. Pertama, untuk keterlambatan mulai 30 menit sampai 90 menit, maskapai harus memberikan refreshment. Kedua, lebih dari 90 menit sampai 180 menit, wajib memberikan makan sesuai waktunya, seperti jika sudah waktu makan siang atau malam maskapai wajib memberi konpensasi makan. Ketiga, 180 menit keatas, penumpang berhak mendapat fasilitas akomodasi atau penginapan. Dengan catatan, ketika itu sudah tidak ada penerbangan lanjutan.